Di tengah kelesuan makro ekonomi, sebuah bisnis bisa bertahan saja sudah bagus. Namun bagi tidak ada kamus untuk stagnan. Mereka malah optimis dengan memasang target kenaikan 4 kali lipat jumlah pelapak selama dua tahun.

Bukan perkara gampang memang, apalagi daya beli masyarakat sedang lemah, butuh stimulus dari Bukalapak agar dapat merealisasikan targetnya. Maka sejumlah strategi pun telah siap dieksekusi Bukalapak.

Yang pertama, Bukalapak akan menggaet 50 juta UKM untuk bergabung. Yang kedua memperkuat dan memperbesar basis komunitas. Selanjutnya memfokuskan pada pelayanan aplikasi mobile. Terakhir yang paling penting, membranding Bukalapak secara maksimal di tengah masyarakat.

Di antara semua strategi di atas, nampaknya yang terakhir adalah yang paling signifikan. Bagaimana Bukalapak hadir lebih sering terlihat dan terdengar di hadapan calon pelapak dan pembeli. Jangan heran jika semenjak tahun lalu, Bukalapak tak hanya gencar beriklan di media sosial, tetapi juga di televisi.

Menurut Head of Marketing Bukalapak, Bayu Sherly, TV masih menjadi content delivery paling bagus di Indonesia. Jika Bukalapak ingin menggapai masyarakat lebih luas, maka iklan TV menjadi marketing channel paling pas karena paling banyak diakses masyarakat terutama di daerah.

Walau begitu, intesintas yang tinggi dalam beriklan di TV bukanlah jaminan dalam percepatan laju bisnis. Butuh kreativitas lebih agar iklan audio visual Bukalapak lebih berkesan dan diingat oleh pemirsanya.

Berpikir Out 0f The Box

marked-out-of-the-box-featured

Dalam penuturan founder sekaligus CEO Bukalapak, Achmad Zaky, agar kreativitas itu muncul, semua pihak di Bukalapak harus berpikir out of the box. Nah, cara berpikir out of the box itulah yang melatarbelakangi pembuatan iklan-iklan nyentrik.

Zaky mengevaluasi perjalanan Bukalapak dari tahun 2010, dan penyebab utama dalam setiap kegagalan mereka selalu terkait pada sisi kreativitas. Dan di sisi itulah yang perlu dibenahi. Kini kita bisa melihat bentuk kreativitas baru dalam iklan-iklan Bukalapak yang unik, nyentrik, atau bahkan sering dibilang ‘nyeleneh’.

Semua pasti masih ingat dengan iklan TV ‘Dian Katrok’, yang sempat menjadi viral obrolan para netizen. Bahkan bukan hanya di televisi, video iklan Bukalapak juga dilihat oleh jutaan viewer di channel Youtube, seperti Dedy Kokpanda, Pahlawan, Skandal Dian, atau Iklan Aquarium.

Tak tanggung-tanggung, sang CEO sendiri lah yang menjadi model dalam beberapa iklan nyentrik tersebut. Menunjukkan totalitas Achmad Zaky dalam menggali kreativitas, serta memperlihatkan kepada pelapak bahwa sang CEO serius dalam memajukan platform Bukalapak.

Dalam teorinya, iklan-iklan bukalapak bisa disebut dengan tipe Iklan humor dan iklan unexpected. Humor karena memang mengandung unsur komedi dan membuat ketertarikan penonton.

Unexpected karena iklannya unik dan tidak terprediksi, memiliki kemampuan untuk menempatkan diri dalam otak manusia sehingga mudah diingat. Semuanya tentu dibuat untuk tujuan product awareness, yakni membuat masyarakat tertarik dengan platform dan produk Bukalapak.

Iklan Bikin Bukalapak Makin Membesar

bukalapak-5

Hasilnya, boleh dibilang memuaskan. Dari jumlah pelapak berjumlah 145.000 di tahun 2014, naik 3,5 kali lipat di tahun 2015 menjadi 510.000 pelapak.

Tepat pada HUT Kemerdekaan Indonesia kemarin di tahun 2016, bukalapak sudah menembus lebih dari 1 juta pelapak. Selain itu, setiap harinya rata-rata transaksi mencapai 8 miliar menurut CEO Achmad Zaky, dan meningkat sampai dua kali lipat di hari tertentu.

Walau masih jauh dari target, namun capaian dua kali lipat dengan tambahan lebih dari 500.000 pelapak baru sudah menunjukkan keberhasilan mentereng, buah dari strategi marketing Bukalapak dengan iklan nyentriknya.

Sang CEO pun mengakui, konsep iklan yang nyentrik dan “nyeleneh” itu telah berhasil membawa pertumbuhan yang signifikan bagi bisnis Bukalapak. “Konsep nyeleneh itu menghadirkan ide-ide kreatif, dari ide kreatif itu berhasil mendorong performa bisnis dari Bukalapak,” tutur Achmad Zaky.

Kini Bukalapak sudah menjadi salah satu penguasa di Indonesia. Kita tunggu saja, kreativitas apa lagi yang akan diramu oleh Bukalapak kedepannya. Menarik kita tunggu juga apakah dengan kreativitas yang nyeleneh itu mampu menjadi mesin ampuh dalam merealisasikan target 2 juta pelapak.