Melanjutkan pembahasan tentang teori , pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang . Psikopatologi merupakan bagian kelima dari pembagian psikologi khusus. Untuk memahami secara lengkap tentang psikopatologi, maka kami akan menguraikannya mulai dari pengertian, pembagian, sampai proses terjadinya.

Pengertian psikopatologi

Psikopatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala gangguan jiwa pada manusia. Psikopatologi merupakan studi tentang penyakit mental, tekanan mental, dan perilaku tidak normal. Dalam istilah lain psikologi abnormal juga sering disamakan dengan psikopatologi.

Orang yang mengalami gangguan jiwa ditandai dengan perilaku sebagai berikut:

  1. Atipikal atau tidak biasa
  2. Berbaya baik untuk diri sendiri maupun orang lain
  3. Menyimpang baik secara hukum maupun budaya

Ada dua hal penting yang harus dipahami dalam pembahasan psikopatologi yaitu jenis gangguan jiwa dan proses terjadinya.

Jenis gangguan jiwa

Berdasarkan hasil dari ilmu psikopatologi gangguan jiwa dibagi menjadi sembilan yaitu:

  1. Gangguan pikiran (arus pikiran dan isi pikiran)
  2. Gangguan persepsi (ilusi dan halusinasi)
  3. Gangguan kesadaran
  4. Gangguan perhatian
  5. Gangguan orientasi (waktu, personal, dan tempat)
  6. Gangguan ingatan (amnesia dan dysmnesia)
  7. Gangguan emosi
  8. Gangguan bicara
  9. Gangguan motorik

Proses terjadinya gangguan jiwa

Secara khusus berdasarkan pembagian jenis dari gejala gangguan jiwa di atas mempunyai proses terjadi yang berbeda-beda berdasarkan jenis gangguan jiwa yang terjadi. Namun secara umum untuk melihat gejala dari proses terjadinya dapat dilihat dengan indikator sebagai berikut:

  1. Perkembangan mengalami regresi (kemunduran atau penurunan)
  2. Perilaku tidak sesuai dengan situasi dan kondisi
  3. Ekstrim secara statistic (jumlahnya sangat sedikit)
  4. Proses aktualisasi diri tidak berjalan normal
  5. Tidak memiliki resistensi terhadap stress
  6. Persepsi tidak realistik dan tidak akurat
  7. Tidak mampu beradaptasi dengan baik pada lingkungannya

Istilah yang sering digunakan bagi penderita gangguan jiwa dalam studi kasus psikopatologi adalah psikopat. Pada dasarnya psikopat berbeda dengan gila. Psikopat masih memiliki batas kesadaran terhadap apa yang dilakukan sementara gila sama sekali tidak punya kontrol kesadaran terhadap apa yang dilakukan. Artinya bahwa psikopat masih sadar dengan apa yang diperbuat hanya saja ada gejala gangguna kejiwaan yang mendorong terjadinya perilaku menyimpang secara hukum dan budaya.